Pages

Senin, 16 Juli 2012


CHAPTER 2

Author POV
Akhirnya YoonA dan Taecyeon pun sampai di sebuah caffe. Mereka memesan minuman kepada pelayan dan mereka memilih tempat duduk di sudut ruangan.
“Baiklah oppa, ada apa sebenarnya? Oppa punya masalah?” Tanya Yoona dan tersenyum lembut. Wajah YoonA yang lembut membuat Taecyeon begitu lupa akan misi ini. Dia hampir saja tersenyum pada YoonA. Padahal Sooyoung sudah berkata padanya, apapun yang terjadi dia tidak boleh tersenyum sedikit pun.
“Anni, emhh begini Yoona. Kau tahu kita sudah berhubungan selama 1 tahun ini. Dan kau tahu, betapa tersiksanya aku jika terus menyembunyikan ini. Sebenarnya aku pun tidak bermaksud begini padamu. Aku tau aku begitu jahat. Aku tak pantas mendapatkan apa yang kau berikan selama ini. Tapi….”
Taecyeon begitu hafal skenario yang diberikan Sooyoung. Dia pernah menjadi aktor sehingga tidak aneh jika dia begitu mendalami peran ini. Terlebih dia sering berlatih adegan ini bersama para unie Yoona.
“Tapi apa oppa? Kenapa begitu serius?” Yoona memotong perkataan Taecyeon.
Saat Taecyeon membuka mulutnya untuk meneruskan perbincangan tadi, namun matanya tersita pada seorang yoeja yang baru masuk caffe dan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. Saat mata mereka saling bertemu, yoeja itu pun menghampiri meja mereka.
“Yoona sebenarnya selama ini aku menyimpan rasa  pada seseorang. Dia yang menjadi alasan mengapa aku mendekatimu. Dia tahu bahwa aku menyayanginya tapi dia lebih memilih aku bersama mu. Karena dia tahu betapa besar rasa sayang mu padaku.” Lanjut Taecyeon saat yoeja itu sampai tepat di belakang Yoona.
“Taecyeon-a mengapa kau menyuruhku datang kesini? Kau tau aku sangat lelah karena jadwal kemarin. Aku ingin istirahat.” Ujar yoeja dibelakang Yoona.
Yoona pun menoleh. Betapa terkejutnya dia saat apa yang dia lihat.
 “Jessica Unie, kenapa kau ada disini?” Tanya Yoona.
“Ini yoeja yang ku maksud, Yoona.” Sambung Taecyeon.
“Mwo?” Tanya Yoona.
“Yakk!! Apa-apaan ini? Taecyeon-a kau tak menceritakannya kan?” Tanya Jessica.
Taecyeon tidak menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya. Dia tahu bahwa ini sangat menyakitkan untuk Yoona. Dia tidak ingin melihat ekspresinya saat itu. Dia akan sangat khawatir.
Yoona pun terdiam. Dia hanya menatap Jessica dan Taecyeon secara bergantian lalu menundukkan kepalanya. Penglihatannya mengabur. Dia tak mampu berkata apapun. Hingga dia pun berdiri dan mengangkat kepalanya.
“Unie, oppa, terima kasih atas perhatian kalian terhadapku sehingga mengorbankan perasaan kalian masing-masing hanya karena aku. Semoga kalian berdua bahagia dan tetap bersama.” Yoona memaksakan senyumannya dan air matanya jatuh tak terbendung di pipinya.
“Aku pergi dulu.” Ucapnya dan berbalik meninggalkan Jessica dan Taecyeon.
Author POV End
YoonA POV
Aku terus berjalan di trotoar dengan air mata yang terus meleleh. Semua orang melihat ku, namun mereka tak mengenali ku karena aku memakai topi dan kaca mata hitam sehingga wajah ku tak begitu jelas. Namun yang mereka lihat dari ku karena aku terus berjalan dan hampir menabrak setiap orang yang berpapasan dengan ku. Aku tak peduli. Aku butuh tempat yang sepi.
Aku sampai di dorm dan langsung pergi ke kamar.
“Yoona kau ini kenapa sih? Kau hampir membakar kulitku dengan kopi ini!” ucap Sunny Unie karena aku hampir menabraknya yang sedang membawa cangkir kopi.
“Yakk!! Yoona kau bahkan tak mengucapkan maaf pada Unie mu!!” bentak Sooyoung Unie namun aku tak  menggubrisnya. Aku kesal karena mereka tak berhenti memarahi ku.
Aku hanya butuh bantal dan selimut untuk menyembunyikanku dari mereka dan mendengarkan musik dari earphone ku agar aku tidak dapat mendengar apapun diluar sana. Aku tak peduli Seohyun yang terus mengetuk pintu kamarku. Aku hanya ingin sendiri.
Air mataku tak berhenti mengalir dan aku mulai kelelahan. Hingga aku rasa aku mulai mengantuk. Namun pintu kamarku terbuka.
“Yoona aku akan pindah kamar dengan Sunny Unie malam ini. Kau tak apa-apa kan?” Tanya Yuri Unie padaku.
Aku diam beberapa saat. Untuk mengembalikan suara ku yang serak akibat menangis. “Ne gwenchanna.” Jawabku parau.
Pintu pun tertutup. Sungguh disaat seperti ini tak ada yang menenangkan ku. Memang Seohyun peduli padaku, tapi yang lainnya? Room mate ku saja tidak peduli aku seperti ini. Baiklah Im Yoona. Kau harus tetap tegar.
Aku pun menutup mata dan terlelap.
YoonA POV END
Taecyeon POV
Aku terus melihat layar handphone ku. Aku ingin sekali meneleponnya. Namun Jessica bilang agar aku jangan mencoba  menghubunginya.
Aku memencet layar iPhone ku dan berusaha menelepon seseorang.
“Ya oppa?” jawab seorang yoeja di seberang.
“Sooyoung-a bagaimana keadaan Yoona? Dia baik-baik saja kan?” Tanya ku khawatir.
“Tenang saja.  Dia sedang tidur di kamarnya.”
“Apa dia menangis?”
“Sepertinya begitu. Saat dia masuk ke dorm dia tidak mengucapkan apapun dan mengurung diri di kamar. Kau memang hebat oppa!!” jawab Sooyoung bangga.
“Yakk!! Kau ini! Dia pasti sangat terpukul dan kau bangga dengan itu?” aku malah membentaknya. Aku sangat khawatir dengan keadannya akibat acting ku tadi namun Sooyoung terlihat puas sekali.
“Yak oppa, tenang saja dia akan tambah menyayangi mu!!”
Aku pun terdiam. Dan aku pun tersenyum. Aku lupa dengan apa yang akan aku dapatkan setelah ini.
“O iyaa, HAHAHA baiklah.” Aku tak kuasa menahan tawaku dan menutup sambungan telepon.
Semoga dia akan terkesan dengan kejutan besok.
Taecyeon POV End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar