Pages

Senin, 16 Juli 2012


CHAPTER 3

Author POV

Setelah bangun pada paginya,mata Yoona terlihat begitu bengkak. Dia mengompres matanya. Karena hari ini dia harus menghadiri sebuah jadwal pemotretan, tidak mungkin dia berpenampilan seperti ini. Saat dia duduk dan merebahkan tubuhnya di sofa dan mulai mengopres matanya, seohyun datang menghampirinya.
“Unie gwenchanna?” Tanya seohyun. Dia sudah berdandan cantik dan siap berangkat untuk mengisi sebuah acara musik bersama Taeyeon dan Tiffany. *udah pada tau kali ya kenapa mereka cuma bertiga*
Belum sempat Yoona menjawab, Taeyeon dan Tiffany mengajak Seohyun untuk berangkat dan berpamitan. Saat mereka berlalu, Yoona beranjak dari sofa dan mengambil handuknya lalu masuk ke kamar mandi. Yoona menatap wajahnya yang tampak sangat kacau di cermin wastafle. Belum sempat dia menggosok giginya, pintu di ketuk dengan keras. “Yoona palli!!! Hari ini aku ada schedule.” Teriak Sunny.
“Aku baru masuk  Unie.” Jawabku.
“Aku dulu saja yang mandi. Mandi mu sangat lelet.”
Yoona pun keluar dan mengalah untuk Unienya. Dia tau dia pasti akan dimarahi seperti kemarin. Dia tidak ingin membuat hari ini rusak karena hari ini adalah hari special.
Setelah tiba giliran Yoona untuk mandi, dia pun masuk dan mandi dengan cepat. Bergegas karena dia sudah hampir telat. Setelah berpakaian, dia segera pergi. Dia langsung melesat keluar dorm tanpa berpamitan pada unienya.
Flashback End~
Setelah pemotretan selesai, Yoona membereskan barang-barangnya di ruang rias dan segera berlalu. Dia sebenarnya tidak ingin pulang ke dorm. Betapa seperti nerakanya disana. Dan betapa memuakkannya. Namun pasti mobil manager sudah menunggu di luar.
Saat dia sampai diluar gedung, mobil manager sudah menunggu di tempat parkir. Yoona menghampirinya dan masuk tanpa berbicara apapun pada managernya yang menunggu di luar mobil. Di perjalanan pun dia hanya diam seperti saat dia berangkat tadi pagi.
Akhirnya dia sampai di dorm. Dia membuka pintu dan melepas alas kaki dan menggantinya dengan yang biasa dipakai untuk di dalam dorm.
“Aku pulang.” Ucap Yoona namun tak ada sahutan dari dalam.
Di dalam sangat gelap, padahal hari masih siang. Dia pun masuk ke dalam dengan mengendap-ngendap. Saat dia berada di ruang tengah, terdengar Taeyeon dan Jessica menyanyikan sebuah lagu dari dalam kamar dan perlahan pintu kamar pun terbuka.

Geuraeyeo nan neol saranghae eonjena mideo
Kkumdo yeoljeongdo da jugo sipeo
Nan geudae sowoneul irwojugo sipeun
Haengunui yeosein
Sowoneul malhaebwa! (I’m genie for you, girl)
Sowoneul malhaebwa! (I’m genie for your wish)
Sowoneul malhaebwa! (I’m genie for your dream)
Naegeman malhaebwa! (I’m genie for your world)

Yoona tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Dia melihat Yuri membawa sebuah cake besar yang ditengahnya terdapat lilin berbentuk angka 23. Di belakang nya para member terus menyanyikan lagu Tell me Your Wish setelah Taeyeon dan Jessica selesai menyanyikan bagiannya. Lagu pun diakhiri teriakan ”Sowoneul malhaebwa!” oleh semua member.
“SAENGIL CHUKKA HAMNIDA IM YOONA!!!!!” teriak semua member.
Yoona menutup mulutnya dan tak kuasa menahan air mata haru. Dia tak mampu berkata apapun. Semua member pun memeluknya (red : kecuali Yuri. Dia kan bawa kue) dan meminta maaf atas kejadian kemarin. Mereka pun menjelaskan bahwa mereka kemarin sedang memainkan drama untuknya.
“Lalu Taecyeon oppa?” tanyanya pada Jessica yang dia jawab dengan senyuman dan anggukan. “Dia pun terlibat dalam ini, Yoona.” lanjutnya kemudian.
Lalu Taecyeon muncul dibalik pintu kamar. Dia tersenyum dan menarik Yoona ke dalam pelukkannya. “Saengil chukka, chagiya.” Bisik Taecyeon diiringi tepuk tangan dan sorak dari para member.
“Sekarang tiup lilinnya!!” ucap Yuri yang terlihat sudah pegal memegangnya terus-menerus. “Tapi sebelumnya make a wish dulu.”
Yoona pun menundukkan kepalanya untuk membuat harapan lalu meniup lilin. Setelah itu dia memotong kue dan memberikan potongan pertama itu pada Taecyeon.
“Gomawo chagiya, tapi aku tak membawa apapun untukmu.”
“Gwenchana oppa, kau datang kesini pun aku sudah senang.” Jawab Yoona dan tersenyum. Taecyeon pun mengacak-acak rambut Yoona dengan penuh kasih sayang.
“Chaaaa… kita makan kuenya!!!!” teriak Sooyoung dengan tidak sabar.
“Yakk!!  Biarkan Yoona yang memakannya.” Timpal Hyoyeon.
“Ani, kita makan bersama Unie.” Jawab Yoona.
Mereka pun berkumpul menegelilingi kue di ruang tengah. Beberapa pergi ke dapur untuk membawa makanan yang mereka siapkan untuk pesta ini. Tawa dan canda menyelimuti dorm SNSD hari itu.
Waktu terus berlalu. Tapi mereka masih tetap bersenda gurau walaupun hari hampir larut.
“Yoona bisa ikut aku sebentar?” Tanya Taecyeon saat member lain sibuk memakan hidangan itu.
“Wae oppa?”
Namun Taecyeon tidak menjawab dan membawanya keluar dorm. “Oppa kau mau bawa aku kemana?” tapi tetap Taecyeon tak menjawabnya. Taecyeon membukakan pintu mobil untuk Yoona tapi Yoona bertahan di tempatnya.
“Masuklah!” Taecyeon menarik tangan Yoona.
“Shiroo!” jawab Yoona dan tetap mempertahankan posisinya.
Lalu Taecyeon menggendong Yoona dan mendudukkannya di kursi mobil.
“Yakk Oppa!! Kau menculikku.” Tuduh Yoona.
“Aku memang menculikmu dan aku tak peduli.” Jawabnya.
“Oppaaaa?!”
Namun Taecyeon hanya menyeringai dan melajukannya mobilnya.
Author POV  End
Yoona POV
Mobil Oppa berhenti di sebuah gedung tinggi yang sepi. Aku menatap gedung itu dengan heran dan menatap Taecyeon Oppa dengan tatapan ‘apa ini?’.
Namun oppa turun dari mobil dan membukakan pintu untukku. Dia menggenggam tanganku dan mengajakku masuk. Aku hanya mengikutinya.
Saat pintu terbuka, didalam gedung itu gelap. Dan saat itu pun aku mulai dilanda rasa takut. Memang aku dan oppa sudah berhubungan selama 1 tahun. Tapi aku merasa curiga sekarang. Dan sekarang oppa melepaskan tangannya dan berlalu. Aku tak bisa melihat kemana dia pergi dan apa yang ada disekitarku sekarang.
“Oppa sungguh ini tidak lucu. Aku takut Oppa!”
Namun tak ada jawaban. Lalu aku melangkah. Tiba-tiba jalanan yang aku pijak disorot lampu dari kiri dan kanan bawah . Setiap aku berjalan lampu di sisi jalan ku pun menyala. Selain lampu, sisi jalan ini pun dihiasi kepingan bunga mawar.
Akhirnya aku sampai diujung jalan. Disana terdapat panggung yang tertutup oleh tirai merah. Lalu tirai perlahan terbuka dan terdengar seseorang memainkan piano.
Honey you are my valentine
Eonjekkajina neoneun neoei sarang
Honey you are my valentine
Neoneun nal tteonatjiman
Geuraedo nae sarang
Aku berjalan menaiki tangga menuju panggung dan menghampiri Taecyeon oppa yang terus memainkan piano. Dia pun menatapku dan tersenyum lalu melanjutkan permainannya. Aku tak menyangka jika aku akan mendapat kejutan seperti ini. Aku sangat tersentuh. Aku pun duduk di samping oppa dan menatapnya yang tengah sibuk memainkan piano. Saat part nya untuk me-rapp aku tak bisa menahan tawaku. Itu terdengar aneh sekali ketika oppa memainkan piano dan mulutnya sibuk menyanyi part itu.
“Wae??” oppa memberhentikkan permainannya.
“Ani, kau terlihat lucu. Tangan mu sibuk memainkan piano dan mulutmu sibuk menyanyi dengan cepat.”
“Aku berusaha untuk romantis dan kau menganggap ini lucu?”
Aku menahan tawa ku dan dia menekan tuts piano secara bersamaan. Menunjukkan amarahnya.
“Wae oppa? Mengapa kau baerhenti? Lanjutkan oppa!” rengekku.
“Shiro!” jawabnya singkat dan memalingkan wajahnya.
“Aishh!!” lalu aku memainkan sebuah lagu dan dia pun berbalik mengikuti ku bemain piano.
Saat kami selesai memainkannya. Taecyeon oppa menarikku berdiri dan membawaku menuju lantai atas. Kami menggunakan lift karena gedung ini lumayan tinggi.
Kami sampai di lantai paling atas dan dia terus menarikku menaiki tangga menuju atap gedung. Di atap gedung aku melihat sebuah meja dan dua kursi bersebrangan. Di atas meja itu  terdapat hidangan dan lilin di tengahnya. Sedangkan sekeliling lantai di hiasi kepingan bunga mawar lagi namun lebih banyak.
“Oppaaaa!!!” sahut ku takjub. Melihat suasana ini, di bawah langit malam berhias bintang-bintang.
“Wae? Ini lucu?” tanyanya sambil menarik kursi untukku.
Aku hanya tersenyum dan duduk. Lalu kami menyantap hidangan yang disiapkan di sinari cahaya lilin yang di tutup sebuah kaca agar tidak padam. Kami berbincang diiringi angin malam yang menyegarkan. Lalu Taecyeon oppa menyuruhku menoleh kebelakang. Saat aku menoleh kebelakang, susunan lampu bertuliskan ‘Would You Marry Me?’ menyala dan disampingnya terdapat fotoku berukuran besar. Karena terpana, aku tak menyadari kalau oppa sudah berlutut di hadapan ku dengan kotak cincin di tangannya.
“Oppaaa” aku tak dapat berkata apa-apa.
“Apa jawaban mu?”
“Ne oppa. Aku mau jadi istrimu.” Jawabku dan tersenyum bahagia.
Lalu oppa memelukku dan mengangkatku. Tapi sebetulnya kami  tak ingin segera menikah. Kami merencanakan untuk bertunangan saja dulu.
~The end~


CHAPTER 2

Author POV
Akhirnya YoonA dan Taecyeon pun sampai di sebuah caffe. Mereka memesan minuman kepada pelayan dan mereka memilih tempat duduk di sudut ruangan.
“Baiklah oppa, ada apa sebenarnya? Oppa punya masalah?” Tanya Yoona dan tersenyum lembut. Wajah YoonA yang lembut membuat Taecyeon begitu lupa akan misi ini. Dia hampir saja tersenyum pada YoonA. Padahal Sooyoung sudah berkata padanya, apapun yang terjadi dia tidak boleh tersenyum sedikit pun.
“Anni, emhh begini Yoona. Kau tahu kita sudah berhubungan selama 1 tahun ini. Dan kau tahu, betapa tersiksanya aku jika terus menyembunyikan ini. Sebenarnya aku pun tidak bermaksud begini padamu. Aku tau aku begitu jahat. Aku tak pantas mendapatkan apa yang kau berikan selama ini. Tapi….”
Taecyeon begitu hafal skenario yang diberikan Sooyoung. Dia pernah menjadi aktor sehingga tidak aneh jika dia begitu mendalami peran ini. Terlebih dia sering berlatih adegan ini bersama para unie Yoona.
“Tapi apa oppa? Kenapa begitu serius?” Yoona memotong perkataan Taecyeon.
Saat Taecyeon membuka mulutnya untuk meneruskan perbincangan tadi, namun matanya tersita pada seorang yoeja yang baru masuk caffe dan mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. Saat mata mereka saling bertemu, yoeja itu pun menghampiri meja mereka.
“Yoona sebenarnya selama ini aku menyimpan rasa  pada seseorang. Dia yang menjadi alasan mengapa aku mendekatimu. Dia tahu bahwa aku menyayanginya tapi dia lebih memilih aku bersama mu. Karena dia tahu betapa besar rasa sayang mu padaku.” Lanjut Taecyeon saat yoeja itu sampai tepat di belakang Yoona.
“Taecyeon-a mengapa kau menyuruhku datang kesini? Kau tau aku sangat lelah karena jadwal kemarin. Aku ingin istirahat.” Ujar yoeja dibelakang Yoona.
Yoona pun menoleh. Betapa terkejutnya dia saat apa yang dia lihat.
 “Jessica Unie, kenapa kau ada disini?” Tanya Yoona.
“Ini yoeja yang ku maksud, Yoona.” Sambung Taecyeon.
“Mwo?” Tanya Yoona.
“Yakk!! Apa-apaan ini? Taecyeon-a kau tak menceritakannya kan?” Tanya Jessica.
Taecyeon tidak menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya. Dia tahu bahwa ini sangat menyakitkan untuk Yoona. Dia tidak ingin melihat ekspresinya saat itu. Dia akan sangat khawatir.
Yoona pun terdiam. Dia hanya menatap Jessica dan Taecyeon secara bergantian lalu menundukkan kepalanya. Penglihatannya mengabur. Dia tak mampu berkata apapun. Hingga dia pun berdiri dan mengangkat kepalanya.
“Unie, oppa, terima kasih atas perhatian kalian terhadapku sehingga mengorbankan perasaan kalian masing-masing hanya karena aku. Semoga kalian berdua bahagia dan tetap bersama.” Yoona memaksakan senyumannya dan air matanya jatuh tak terbendung di pipinya.
“Aku pergi dulu.” Ucapnya dan berbalik meninggalkan Jessica dan Taecyeon.
Author POV End
YoonA POV
Aku terus berjalan di trotoar dengan air mata yang terus meleleh. Semua orang melihat ku, namun mereka tak mengenali ku karena aku memakai topi dan kaca mata hitam sehingga wajah ku tak begitu jelas. Namun yang mereka lihat dari ku karena aku terus berjalan dan hampir menabrak setiap orang yang berpapasan dengan ku. Aku tak peduli. Aku butuh tempat yang sepi.
Aku sampai di dorm dan langsung pergi ke kamar.
“Yoona kau ini kenapa sih? Kau hampir membakar kulitku dengan kopi ini!” ucap Sunny Unie karena aku hampir menabraknya yang sedang membawa cangkir kopi.
“Yakk!! Yoona kau bahkan tak mengucapkan maaf pada Unie mu!!” bentak Sooyoung Unie namun aku tak  menggubrisnya. Aku kesal karena mereka tak berhenti memarahi ku.
Aku hanya butuh bantal dan selimut untuk menyembunyikanku dari mereka dan mendengarkan musik dari earphone ku agar aku tidak dapat mendengar apapun diluar sana. Aku tak peduli Seohyun yang terus mengetuk pintu kamarku. Aku hanya ingin sendiri.
Air mataku tak berhenti mengalir dan aku mulai kelelahan. Hingga aku rasa aku mulai mengantuk. Namun pintu kamarku terbuka.
“Yoona aku akan pindah kamar dengan Sunny Unie malam ini. Kau tak apa-apa kan?” Tanya Yuri Unie padaku.
Aku diam beberapa saat. Untuk mengembalikan suara ku yang serak akibat menangis. “Ne gwenchanna.” Jawabku parau.
Pintu pun tertutup. Sungguh disaat seperti ini tak ada yang menenangkan ku. Memang Seohyun peduli padaku, tapi yang lainnya? Room mate ku saja tidak peduli aku seperti ini. Baiklah Im Yoona. Kau harus tetap tegar.
Aku pun menutup mata dan terlelap.
YoonA POV END
Taecyeon POV
Aku terus melihat layar handphone ku. Aku ingin sekali meneleponnya. Namun Jessica bilang agar aku jangan mencoba  menghubunginya.
Aku memencet layar iPhone ku dan berusaha menelepon seseorang.
“Ya oppa?” jawab seorang yoeja di seberang.
“Sooyoung-a bagaimana keadaan Yoona? Dia baik-baik saja kan?” Tanya ku khawatir.
“Tenang saja.  Dia sedang tidur di kamarnya.”
“Apa dia menangis?”
“Sepertinya begitu. Saat dia masuk ke dorm dia tidak mengucapkan apapun dan mengurung diri di kamar. Kau memang hebat oppa!!” jawab Sooyoung bangga.
“Yakk!! Kau ini! Dia pasti sangat terpukul dan kau bangga dengan itu?” aku malah membentaknya. Aku sangat khawatir dengan keadannya akibat acting ku tadi namun Sooyoung terlihat puas sekali.
“Yak oppa, tenang saja dia akan tambah menyayangi mu!!”
Aku pun terdiam. Dan aku pun tersenyum. Aku lupa dengan apa yang akan aku dapatkan setelah ini.
“O iyaa, HAHAHA baiklah.” Aku tak kuasa menahan tawaku dan menutup sambungan telepon.
Semoga dia akan terkesan dengan kejutan besok.
Taecyeon POV End


HAPPY BIRTHDAY IM YOONA 



Cast : Im Yoona as Yoona SNSD
          Ok Taecyeon as Taecyeon
         All member of SNSD

Genre : Romance

Author : Isma Gita Nurani a.k.a Kim Gi Ran

FF ini hasil ngarang saya, tanpa jiplak atau apapun. Semoga gk ada silent readers dan kalo yang ingin menyalurkan FF ini, bisa ijin ke twitter saya @ismaaaagitarani ^^

CHAPTER 1
Author POV
Hari  ini dorm Girls Generation tampak ramai. Para member tengah mempersiapkan pesta untuk ulang tahun YoonA ke 23 nanti malam. Semua member sibuk menghias dorm mereka dan membuat kue ulang tahun untuknya. Dan akhirnya seisi dorm pun penuh dengan pernak-pernik ulang tahun.
Saat semua member tengah sibuk menyiapkan pesta, YoonA duduk di depan meja rias untuk persiapan pemotretan sebuah CF. Dia memandang bayangannya di cermin. Wajahnya tampak murung dan seperti tidak memiliki semangat. Padahal hari ini adalah hari spesial untuknya. Dimana dia seharusnya bersyukur dan menikmati hari ini bersama orang-orang yang dicintai.
Namun dia pun ingat kejadian kemarin. Begitu memuakkan. Membuat dia tidak ingin bertegur sapa dengan semua penghuni dorm. Sehingga menjadikannya alasan untuk tidak berpamitan saat dia berangkat tadi pagi.
 Flashback~
YoonA POV
Sangat melelahkan untuk membuka kedua mataku pagi ini. Seusai mengisi acara tadi malam membuat ku begitu ingin sekali bersembunyi di balik selimut dan melanjutkan mimpi indahku. Tapi…….
“Yoooonnnnaaaaaaaaaaa ireonaaa!!!!” teriak Taeyeon unie diseberang tempat tidurku. Sontak aku pun kaget. Tak biasanya Unie membangunkanku seperti ini. Setidaknya tidak berteriak padaku.
“Shirooooo, hari ini aku ingin tidur unie. Aku tau hari ini tak ada schedule apapun.”
“Yakk!! Kau pikir segampang itu apa?! yang lain sibuk membersihkan dorm kau hanya tidur disini? Pallii ireona!!” Unie pun menggoyang-goyangkan tubuhku dan menyibakkan selimutku.
“Ne……..arraseo arraseo.” Aku pun bangun dan pergi melewati Unie yang melihatku dengan kesal.
Semua penghuni dorm tengah sibuk membersihkan dorm. Aku pun pergi mencuci muka ku sebentar dan mengambil peralatan bersih-bersih di dapur. Saat aku mencoba membersihkan kaca jendela, Jessica Unie berbicara dengan Tiffany Unie setengah berbisik di belakangku.
“ Dia tidak membantu membersihkannya, tapi mengotorinya.” Bisik Jessica Unie pada Tiffany Unie.
“Yoonaaa bisakah kau menghargai pekerjaanku? Aku sudah membersihkan lantai itu, dan itu sepertinya belum kering. Dan jendela itu sudah di bersihkan Jessica tadi. Kau hanya mengotorinya. Jadi kau bantu yang lain saja.” Ujar Tiffany Unie padaku.
“Mianhae Unie, aku tak tau ini sudah di bersihkan. Jeongmal mianhae.” Ucapku menyesali kesalahanku tadi.
“Ne.” jawab Jessica Unie singkat dan menatapku sinis.
Aku pun pergi keluar dorm untuk menenangkan fikiran. Kejadian tadi membuat mood ku rusak. Saat ku lihat sekelilingku, Seohyun datang membawa plastik besar.  Dia pun menyapaku.
“ Unie kenapa tak ikut beres-beres dorm? Aku baru saja membeli beberapa makanan untuk sarapan kita.”
“Aku sudah mencoba membantu, tapi sepertinya semuanya sudah bersih dan aku hanya mengotorinya. Jessica unie dan Tiffany unie sangat marah padaku.” Ujarku sedih.
“Jinja? Ya sudah Unie, kajja kita masuk.” Ajak seohyun pada ku.
YoonA POV END
Author POV
Yoona dan Seohyun pun masuk ke dalam dorm mereka. Di ruang tengah semua sudah berkumpul dan duduk menghadap tv.
“Mianhae membuat Unie menunggu lama. Aku membawa beberapa makanan untuk kita. Chan!!” ucap Seohyun diiringi Yoona disampingya.
“Saat nya kita makann!!!!” ucap Sooyoung yang memang terlihat sangat lapar sekali.
“Seohyun tolong bawa beberapa piring dan gelas kesini!” Hyoyeon menyuruh Seohyun diikuti YoonA dibelakangnya untuk membantu Seohyun.
Tak beberapa lama, Seohyun dan YoonA datang dengan membawa piring dan gelas-gelas. Namun tidak sengaja gelas itu jatuh dari tangan YoonA dan suasana hening sejenak.
“Palli bawa gelas baru!” ucap Hyoyeon sambil membersihkan pecahan gelas itu.
“Yakkk, Yoona bisa kah kau mengerjakan sesuatu dengan baik? Tadi pagi kau  bangun terlambat, tidak membantu kami membersihkan dorm. Kau malah asik-asikan main di luar. Kau tau? Kami pun sama lelahnya denganmu.” Bentak Sooyoung membuat suasana menjadi begitu meneganggakan.
“Tapi aku sudah mencoba membantu membersihkan tadi….” Bela yoona namun di potong oleh Jessica.
“Dia hanya mengotori jendela yang aku bersihkan dan mengotori lantai yang Tiffany bersihkan.”
Yoona tidak menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya.
“Sudahlah Sooyoung! Ini Cuma gelas yang pecah. Kenapa kau mengungkit kejadian tadi.” Ujar Hyoyeon menenangkan Sooyoung.
“Memang itu cuma gelas pecah. Tapi aku sudah menahan rasa kesal ku. Saat kita membersihkan debu di langit-langit dorm, dia hanya tidur nyenyak. Saat kita sedang memindahkan sofa keluar dan membersihkannya lalu menyimpannya ke tempat semula, dia malah asik main di luar. Sekarang gelas pecah, siapa yang membersihkannya? Hah!!” celoteh Sooyeoun panjang lebar membuat yang lain hanya diam saja.
“Tapi biasanya saat kalian membutuhkanku kalian akan membangunkanku kan?” Bela Yoona.
“Kau ini manja, Yoona. Taeyeon membangunkan mu  tapi kau tak mau. Kau ingat?” timpal Sooyoung. “Sudahlah itu memang fakta!”
Yoona menundukkan kepalanya dan sekarang moodnya benar-benar hilang.  Dia benar-benar kesal pada semuanya. ‘Kenapa mereka tak bilang sebelumnya kalau mereka akan beres-beres?’ Tanya Yoona dalam hati. Pandangannya mulai mengabur. Nafasnya mulai tak teratur menahan rasa kesal di hatinya.Yoona berlalu dan masuk kamar meninggalkan unnienya. Dan semua pun saling menatap dengan ekspresi, ‘apakah dia akan menangis?’.
 “ Seohyun tenangkan dia! Kau satu-satunya yang harus berpihak padanya.” Bisik Sooyoung.
“Ne.” jawab Seohyun.
Saat Seo memasuki kamar dan menenangkan Yoona, yang lain sibuk memikirkkan rencana.
“Eoteokke? Bagaimana jika dia menangis? Dia jangan menangis sebelum mencapai puncaknya.” Bisik Sunny.
“Seohyun kan berpihak padanya, mungkin itu akan menjadi kekuatannya untuk bertahan. Sekarang hubungi Taecyeon Oppa!! Dia harus sudah siap di posisinya.” Bisik Sooyoung.
*************
Taecyeon POV
Sebenarnya aku tidak yakin akan melakukan ini untuk YoonA. Tapi aku juga ingin membuat kejutan padanya. Rencana yang diberikan teman-temannya membuatku berfikir dua kali. Bagaimana kalau  itu melukai perasaan YoonA? Tapi rasa sayangku akhirnya mendorongku untuk melakukannya. Agar dia pun lebih menyayangiku dari pada sebelumnya.
Ku pencet layar handphoneku untuk menghubungi YoonA. Telepon pun di angkat.
“Ne Oppa?” Tanya nya di seberang telepon. Suaranya pun begitu tidak bersemangat. Aku semakin tidak tega.
“YoonA bisakah kita bertemu? Ada hal yang harus aku bicarakan. Ini sangat penting sekali.”
“Ne arraseo. Eottiya?”
“Aku akan menjemputmu pukul 2 siang.”
“Baiklah.”
Taecyeon POV End