CHAPTER 2
Author POV
Akhirnya YoonA dan Taecyeon pun sampai di sebuah caffe.
Mereka memesan minuman kepada pelayan dan mereka memilih tempat duduk di sudut
ruangan.
“Baiklah oppa, ada apa sebenarnya? Oppa punya masalah?” Tanya
Yoona dan tersenyum lembut. Wajah YoonA yang lembut membuat Taecyeon begitu
lupa akan misi ini. Dia hampir saja tersenyum pada YoonA. Padahal Sooyoung
sudah berkata padanya, apapun yang terjadi dia tidak boleh tersenyum sedikit
pun.
“Anni, emhh begini Yoona. Kau tahu kita sudah berhubungan
selama 1 tahun ini. Dan kau tahu, betapa tersiksanya aku jika terus
menyembunyikan ini. Sebenarnya aku pun tidak bermaksud begini padamu. Aku tau
aku begitu jahat. Aku tak pantas mendapatkan apa yang kau berikan selama ini.
Tapi….”
Taecyeon begitu hafal skenario yang diberikan Sooyoung. Dia
pernah menjadi aktor sehingga tidak aneh jika dia begitu mendalami peran ini. Terlebih
dia sering berlatih adegan ini bersama para unie Yoona.
“Tapi apa oppa? Kenapa begitu serius?” Yoona memotong
perkataan Taecyeon.
Saat Taecyeon membuka mulutnya untuk meneruskan perbincangan
tadi, namun matanya tersita pada seorang yoeja yang baru masuk caffe dan
mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. Saat mata mereka saling bertemu,
yoeja itu pun menghampiri meja mereka.
“Yoona sebenarnya selama ini aku menyimpan rasa pada seseorang. Dia yang menjadi alasan
mengapa aku mendekatimu. Dia tahu bahwa aku menyayanginya tapi dia lebih
memilih aku bersama mu. Karena dia tahu betapa besar rasa sayang mu padaku.”
Lanjut Taecyeon saat yoeja itu sampai tepat di belakang Yoona.
“Taecyeon-a mengapa kau menyuruhku datang kesini? Kau tau aku
sangat lelah karena jadwal kemarin. Aku ingin istirahat.” Ujar yoeja dibelakang
Yoona.
Yoona pun menoleh. Betapa terkejutnya dia saat apa yang dia
lihat.
“Jessica Unie, kenapa
kau ada disini?” Tanya Yoona.
“Ini yoeja yang ku maksud, Yoona.” Sambung Taecyeon.
“Mwo?” Tanya Yoona.
“Yakk!! Apa-apaan ini? Taecyeon-a kau tak menceritakannya
kan?” Tanya Jessica.
Taecyeon tidak menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya. Dia
tahu bahwa ini sangat menyakitkan untuk Yoona. Dia tidak ingin melihat
ekspresinya saat itu. Dia akan sangat khawatir.
Yoona pun terdiam. Dia hanya menatap Jessica dan Taecyeon secara
bergantian lalu menundukkan kepalanya. Penglihatannya mengabur. Dia tak mampu
berkata apapun. Hingga dia pun berdiri dan mengangkat kepalanya.
“Unie, oppa, terima kasih atas perhatian kalian terhadapku
sehingga mengorbankan perasaan kalian masing-masing hanya karena aku. Semoga
kalian berdua bahagia dan tetap bersama.” Yoona memaksakan senyumannya dan air
matanya jatuh tak terbendung di pipinya.
“Aku pergi dulu.” Ucapnya dan berbalik meninggalkan Jessica
dan Taecyeon.
Author POV End
YoonA POV
Aku terus berjalan di trotoar dengan air mata yang terus
meleleh. Semua orang melihat ku, namun mereka tak mengenali ku karena aku
memakai topi dan kaca mata hitam sehingga wajah ku tak begitu jelas. Namun yang
mereka lihat dari ku karena aku terus berjalan dan hampir menabrak setiap orang
yang berpapasan dengan ku. Aku tak peduli. Aku butuh tempat yang sepi.
Aku sampai di dorm dan langsung pergi ke kamar.
“Yoona kau ini kenapa sih? Kau hampir membakar kulitku dengan
kopi ini!” ucap Sunny Unie karena aku hampir menabraknya yang sedang membawa
cangkir kopi.
“Yakk!! Yoona kau bahkan tak mengucapkan maaf pada Unie mu!!”
bentak Sooyoung Unie namun aku tak
menggubrisnya. Aku kesal karena mereka tak berhenti memarahi ku.
Aku hanya butuh bantal dan selimut untuk menyembunyikanku
dari mereka dan mendengarkan musik dari earphone ku agar aku tidak dapat
mendengar apapun diluar sana. Aku tak peduli Seohyun yang terus mengetuk pintu
kamarku. Aku hanya ingin sendiri.
Air mataku tak berhenti mengalir dan aku mulai kelelahan.
Hingga aku rasa aku mulai mengantuk. Namun pintu kamarku terbuka.
“Yoona aku akan pindah kamar dengan Sunny Unie malam ini. Kau
tak apa-apa kan?” Tanya Yuri Unie padaku.
Aku diam beberapa saat. Untuk mengembalikan suara ku yang
serak akibat menangis. “Ne gwenchanna.” Jawabku parau.
Pintu pun tertutup. Sungguh disaat seperti ini tak ada yang
menenangkan ku. Memang Seohyun peduli padaku, tapi yang lainnya? Room mate ku
saja tidak peduli aku seperti ini. Baiklah Im Yoona. Kau harus tetap tegar.
Aku pun menutup mata dan terlelap.
YoonA POV END
Taecyeon POV
Aku terus melihat layar handphone ku. Aku ingin sekali
meneleponnya. Namun Jessica bilang agar aku jangan mencoba menghubunginya.
Aku memencet layar iPhone ku dan berusaha menelepon
seseorang.
“Ya oppa?” jawab seorang yoeja di seberang.
“Sooyoung-a bagaimana keadaan Yoona? Dia baik-baik saja kan?”
Tanya ku khawatir.
“Tenang saja. Dia
sedang tidur di kamarnya.”
“Apa dia menangis?”
“Sepertinya begitu. Saat dia masuk ke dorm dia tidak
mengucapkan apapun dan mengurung diri di kamar. Kau memang hebat oppa!!” jawab
Sooyoung bangga.
“Yakk!! Kau ini! Dia pasti sangat terpukul dan kau bangga
dengan itu?” aku malah membentaknya. Aku sangat khawatir dengan keadannya
akibat acting ku tadi namun Sooyoung terlihat puas sekali.
“Yak oppa, tenang saja dia akan tambah menyayangi mu!!”
Aku pun terdiam. Dan aku pun tersenyum. Aku lupa dengan apa
yang akan aku dapatkan setelah ini.
“O iyaa, HAHAHA baiklah.” Aku tak kuasa menahan tawaku dan
menutup sambungan telepon.
Semoga dia akan terkesan dengan kejutan besok.
Taecyeon POV End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar