Pages

Sabtu, 07 September 2013

Time Machine~



 [Jessica] Itsumo yori sukoshi hiroi heya tada hitori
It's over, guess it's over
[Taeyeon] Futari de tsukuri ageta sutori mo munashiku
Konnani kantan ni kuzurete shimau nante
[Sunny] One mistake, got a one regret
[Seohyun] Dare mo kanpeki jyanaitte
[Sunny] Sou ii kikasetemitemo
[Seohyun] Nani o shitemo kizu wa iyasenakute


 [All] Ima Time Machine ni norikonde
[Taeyeon] Anata ni ai ni iku [Seohyun] Koto ga dekita nara
[All] Mou nanimo negawanai
[Sunny] Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
[Jessica] I need a time machine oh
[Tiffany] I need a time machine oh

 [Jessica] Hitori de sugosu jikan wa ososugite
[Taeyeon] Aya machi no batsu wa amari ni mo omoku
[Jessica] Anata ga saigo ni nokoshita words
[Taeyeon] Ima demo zutto rifurein tomaranai mada mune ga itamu
[Sunny] Just one mistake, just one regret
[Seohyun] Wagamama mo ima wa itoshikute


[All] Ima Time machine ni norikonde
[Taeyeon] Anata ni ai ni iku [Seohyun] Koto ga dekita nara
[All] Mou nanimo negawanai
[Sunny] Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
[Jessica] I need a time machine


[Tiffany] Jikuu tobikoete anata ni aetera
[All] Tatoe onaji
[Taeyeon] Ketsumatsu mukaeta toshitemo kitto
[All] Kui wa nokoranai wazu dakara

[All] Ima Time machine ni norikonde
[Taeyeon] Anata ni ai ni iku [Seohyun] Koto ga dekita nara
[All] Mou nanimo negawanai
[Sunny] Hakakute tooi kioku ni naru mae ni
[Taeyeon] Yeah futari no omoida wasurete shimau mae ni
[Tiffany] Gimme a time machine
[Jessica] Oh Gimme a time machine
[Sunny] Oh Gimme a time machine






















Sabtu, 20 April 2013

ATMOSFER

Seringkali kita mendengar istilah atmosfer. Kita mengetahui bahwa atmosfer berada di angkasa luar,menyelubungi bumi. Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang artinya adalah bola bumi. Sehingga dapat disimpulkan atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Lapisan atmosfer merupakan campusan atas berbagai unsure yang diantaranya Nitrogen (N2 ) = 78% ,Oksigen (O2) = 21% ,Argon (Ar) = 0,9% ,Karbondioksida = 0,3 % dan unsure-unsur lainnya seperti Neon (Ne) , Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe) sebanyak 0,1%.

Atmosfer memiliki sifat-sifat tertentu seperti:

1.      Tidak dapat di lihat, di raba, tidak  memiliki warna juga tidak berbau.
2.      Atmosfer memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
3.      Dinamis dan elastis sehingga mudah mengkerut dan mengembang.

Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan maksud tertentu. Termasuk atmosfer yang Tuhan ciptakan dengan fungsi tertentu. Fungsi atmosfer tersebut yaitu :

1.      Atmosfer merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di bumi. Karena didalam atmosfer terkandung unsur Oksigen (O2) yang sangat berguna bagi pernafasan makhluk hidup.
2.      Atmosfer merupakan perisai bumi karena atmosfer menjaga bumi dari gangguan benda-benda angkasa seperti meteor.
3.      Atmosfer dapat membantu sarana telekomunikasi karena atmosfer dapat memantulkan gelombang radio.
4.      Atmosfer dapat dijadikan sebagai alat transportasi yaitu alat transportasi udara seperti pesawat, helikopter, roket dll.
5.      Atmosfer merupakan penstabil suhu bumi.

Setelah kita mengetahui fungsi atmosfer itu sendiri, kita dapat sadari bahwa atmosfer sangat penting dalam kehidupan kita. Sehingga kita semua harus tetap menjaga keselarasan atmosfer yang menyelubungi bumi.

A.    LAPISAN ATMOSFER

Gas-gas tersebut terkumpul dalam atmosfer, memiliki sifat,karakteristik dan fungsinya sendiri sehingga menjadi lapisan-lapisan atmosfer. Lapisan udara secara vertikal terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer. Sedangkan secara horizontal hanya berada pada lapisan troposfer. 


1.      Troposfer

Merupakan lapisan paling bawah pada atmosfer. Ketinggiannya antara 0-8 km di kutub sedangkan di daerah khatulistiwa mencapai 0-19 km. Suhu udara akan semakin menurun hingga mencapai -60oC seiring bertambahnya ketinggian. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya cuaca dan merupakan lapisan paling penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi. Di lapisan troposfer terdapat lapisan secara horizontal yakni :

a.       Lapisan udara dasar

Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan bumi.  Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya.  Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.

b.      Lapisan udara bawah

 Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer).  Tebal lapisan ini 1 – 2 km.  Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.


c.       Lapisan udara adveksi (Gerakan mendatar)

Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 – 8 km.  Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada gerakan tegak.  Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.

d.      Lapisan Tropopouse

Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl).  Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46° C sampai – 80o° C pada musim panas dan antara  – 57° C sampai – 83° C pada musim dingin.  Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).

2.      Statosfer

Lapisan diatas troposfer ini terdapat pada ketinggian 16-50 km. Suhu di statosfer meningkat seiring kenaikan ketinggiannya. Antara lapisan stratosfer dan mesosfer dipisahkan oleh lapisan stratopause. Di lapisan ini pula terdapat konsentrasi ozon. Suhu meningkat disebabkan adanya serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya.

3.      Mesosfer

Lapisan ini terletak pada ketinggian 50-80 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72°C di ketinggian 75 km. Dengan rendahnya suhu maka lapisan ini mampu membakar dan mengurai meteor yang masuk ke bumi.

4.      Thermosfer
Terletak pada ketinggian 80 – 500 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer.  Lapisan ionosfer juga dapat memantulkan gelombang radio sebagai alat komunikasi di bumi.

5.      Eksosfer
Lapisan ini terdapat pada ketinggian 500 km hingga mencapai luar angkasa. Kandungan gas utamanya adalah hydrogen. Suhu meningkat seiring meningkatnya ketinggian. Di lapisan ini terdapat sabuk van-allen yang berasal dari inti bumi yang menghasilkan medan magnet. Sehingga medan magnet ini membentuk suatu lapisan penangkal radiasi matahari.


B.     UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Cuaca merupakan suatu keadaan udara suatu wilayah dengan cakupan wilayah yang sempit dan waktunya yang singkat. Sedangkan iklim merupakan suatu keadaan udara suatu wilayah dengan cakupan wilayah yang luas dan waktu yang relatif lama.
Unsur-unsur dari cuaca dan iklim antara lain :

1)      Suhu
Suhu merupakan derajat untuk menentukan panas dingin suatu benda. Suhu dapat diukur dengan alat yang disebut thermometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara di muka bumi yaitu :
a.       Letak astronomis
Letak astronomis sangat mempengaruhi suhu pada suatu wilayah. Letak astronomis ini dapat menentukan lama penyinaran dan sudut datang matahari pada suatu wilayah. Gerak semu tahunan matahari contohnya, yaitu gerak perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Penyebab gerak semu tahunan matahari disebakan oleh revolusi bumi. Gerak semu tahunan matahari ini menyebabkan suatu daerah yang posisinya tepat berada di hadapan matahari mendapat penyinaran yang banyak sedangkan daerah lain hanya mendapat sedikit atau bahkan tidak mendapat sinar matahari.
Dengan perbedaan letak astronomis ini dan diakibatkan gerak semu tahunan matahari, daerah yang berada di lintang 0o akan mendapat sinar matahari sepanjang tahun, daerah di lintang 231/2, 40o,60o terkadang mendapat banyak sinar matahari terkadang hanya sedikit, daerah kutub akan mendapat sinar matahari hanya pada waktu tertentu. 





Pemanasan ini dapat terjadi secara langsung yaitu oleh matahari, juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui :
a)      Konveksi
Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.

b)      Adveksi
Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).


c)      Turbulensi
Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.


d)      Konduksi
Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.


b.      Relief
Bentuk muka bumi yang tidak rata menyebabkan suhu di bumi berbeda-beda pada tiap reliefnya. Di dataran tinggi suhu relatif rendah karena semakin tinggi suatu daerah semakin tinggi tekanan sehingga suhu menurun. Sedangkan di dataran rendah suhu relatif tinggi karena tekanannya rendah.
c.       Keadaan di permukaan bumi
Keadaan di permukaan bumi dapat mempengaruhi suhu. Misalnya didaerah yang tidak terdapat pepohonan seperti gurun, maka keadaan pada siang hari akan jauh lebih panas disbanding daerah hutan yang ditumbuhi banyak pepohonan.
d.      Jarak dari laut
Air  lebih cenderung untuk menerima panas sedangan lebih sulit untuk melepaskan panas. Dengan demikian suatu daerah yang lebih dekat dengan lautan maka suhu udaranya lebih panas dibanding dengan daerah yang jauh dari lautan.
e.       Derajat pengawanan
Daerah yang tertutupi awan saat siang hari mendapat suhu yang rendah, karena sinar matahari tidak secara langsung menyinari daerah tersebut. Akan tetapi daerah yang tertutupi awan saat malam hari akan terasa panas, karena pada saat malam bumi akan mengeluarkan panas yang saat disiang hari di serapnya. Jika terdapat awan maka panas itu akan dipantulkan kembali ke bumi.
2)      Tekanan udara
Tekanan udara adalah massa udara diatas suatu wilayah. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi. Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Alat ukurnya ialah barometer dan satuannya adalah bar.


1 atm = 76 cmHg = 1,013 bar
 
 

3)      Keadaan awan
Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Partikel air ini adalah hasil penguapan dari air yang berada di permukaan bumi. Setelah menguap maka pada ketinggian tertentu air tersebut mengalami pengembunan atau Kondensasi yaitu saling-gabungnya partikel uap air pada debu (inti kondensasi) sehingga menghasilkan setetes air. Kondensasi akan terjadi pada udara yang mengalami debu, asap, garam laut.
Jenis-jenis awan menurut bentuknya :
1.                   Awan Cumuloformis
Awan yang memiliki bentuk bergumpal-gumpal ssehingga memungkinkan awan ini memiliki ketinggian dasar yang rendah dan tinggi puncak yang menjulang tinggi.

Gambar awan Cumulus


Gambar awan Cumulonimbus
2. Awan stratoformis
Awan yang berbentuk lembaran atau lapisan yang merata dan cenderung homogen. Awan ini tidak memiliki tinggi puncak awan karena lapisan atas awan ini sulit diketahui ketinggiannya akibat terturup lapisan dibawahnya.
Dalam awan-awan konvektif seperti awan cumulonimbus terjadi proses dinamika awan yang berupa arus updraft dab downdraft yang sering kali membahayakan kegiatan penerbangan, oleh karena itulah pengamatan tentang adanya awan jenis ini sangat diperlukan.
Kandungan pada awan didominasi uap air dalam keadaan yang jenuh (RH>95%) kecuali pada awan-awan tinggi dan puncak awan cumulonimbus (berlandasan) yang didominasi oleh kristal-kristal es.
Gambar awan stratus


Menurut ketinggian :


a.       Stratus  : terdapat pada ketinggian 2 km. Jenisnya  terdapat strato cumulus, lalu stratus, hingga nimbostratus.
b.      Alto : terdapat pada ketinggian 2-6 km. Jenisnya terdapat altostratus dan altocumulus.
c.       Cirrus : terdapat pada ketinggian 6 km keatas. Jenisnya terdapat cirrocumulus, cirrostratus, dan cirrus.
d.      Cumulus : awan ini merupakan awan mendatar. Terdapat pada ketinggian 2-5 km. Jenisnya terdapat cumulus dan cumulonimbus yaitu awan yang menurunkan hujan.
4)      Kelembaban udara
RH = e/E x 100 %
 

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air di udara. Kelembaban mutlak ialah besarnya uap air maksimum yang dapat ditampung dalam suhu tertentu. Sedangkan kelembaban nisbi ialah perbandingan uap air actual terhadap uap air maksimum yang mungkin terjadi pada suhu tertentu. Kelembaban nisbi dapat ditulis dengan rumus :


Keterangan :
RH : kelembaban nisbi
e : uap air actual
E : uap air maksimum
5)      Curah hujan
Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan bumi, bair berbentu cair maupun es. Butiran air ini berasal dari uap air yang mengalami pengembunan atau kondensasi.
Jenis-jenis hujan :
a.       Hujan orografis
Proses hujan in iterjadi karena awan yang membawa hujan diarak oleh angin dari bagian permukaan bumi yang rendah menaiki lereng gunung atau pegunungan. Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami kondensasi dan terjadilah hujan pada daerah lereng gunung. Namun setelah awan tersebut mengeluarkan uap air, awan tersebut menjadi kosong sehingga saat mencapai lereng bayangan hujan, awan tersebut membawa udara kering. 





b.      Hujan zenital
Hujan ini terjadi karena massa udara yang panas membumbung ke atas. Massa udara yang mengandung uap air ini setelah sampai pada lapisan atas, suhunya menjadi turun dan terjadilah kondensasi dan menjadikannya awan cumulus atau cumulonimbus. Seiring waktu penguapan terjadi semakin besar dan terjadilah hujan. Proses ini sering terjadi di daerah khatulistiwa. 


c.       Hujan frontal
Terjadi akibat adanya pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.  Massa udara yang panas akan naik seperti menaiki lereng terhadap massa udara yang dingin. Uap air yang dibawahnya mengalami pengembunan akibat diturunkan oleh udara bersuhu dingin sehingga terjadilah hujan frontal. Hujan ini terjadi pada bagian lingkar kutub bumi. 




6)      Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena rotasi bumi dan adanya perbedaan tekanan udara satu tempat dengan tempat lainnya. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.






Jenis-jenis angin diantaranya :
a.       Angin Global


  1. Angin passat: karena ada daerah yang tekanan udaranya selalu lebih tinggi daripada tekanan udara di skitar khatulistiwa. Juga angin ini di belokan karena adanya Gaya Coriotis. Akibatnya di belahan bumi utara, angin akan menyerong ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan, angin akan menyerong ke kiri.

  2.   Angin musson: angin yang terjadi karena adanya perbedaan panas di daratan (benua) yang berbeda. Angin ini terbagi menjadi dua yaitu angin muson barat yang mendatangkan musim hujan dari Asia dan angin muson timur yang mendatangkan musim kemarau dari Australia. 

 
 
 
b.      Angin Lokal

  •     Angin darat dan angin laut 

Angin ini terjadi di daerah pesisir. Diakibatkan karena perbedaan tekanan sesaat. Air tidak mudah panas saat siang hari namun daratan mudah sekali untuk panas. Sehingga angin bergerak dari laut yang relatif bersuhu rendah menuju daratan yang bersuhu tinggi. Angin ini disebut angin laut yang terjadi pada siang hari. Begitu pula angin darat, karena daratan lebih mudah dingin sedangkan laut lebih lamban sehingga angin bergerak dari darat menuju laut.
  •    Angin lembah dan angin gunung

Pada saat siang, lereng gunung menghadap langsung sinar matahari sehingga suhunya tinggi. Sedangkan lembah akan lebih dingin udaranya maka angin akan bergerak dari lembah menuju lereng gunung (angin lembah). Pada malam hari, lereng gunung sangat cepat melepas panas dan daerah lembah lambat melepas panas. Sehingga udara bergerak dari lereng karena bersuhu rendah ke lembah (angin gunung)



 



c.       Angin Siklon dan Antisiklon
Siklon merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah (daerah depresi) yang dikelilingi oleh wilayah-wilayah pusat tekanan tinggi kemudian berputar mengelilingi garis-garis isobar. Sedangkan antisiklon merupakan angin yang bergerak keluar dari daerah pusat tekanan tinggi berputar mengelilingi garisgaris isobar menuju daerah-daerah tekanan rendah di sekitarnya.


C. IKLIM
1.      Iklim Matahari
Klasifikasi iklim ini didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Wilayah yang lintangnya tinggi hanya mendapat sedikit sinar matahari disbanding wilayah yang berlintang rendah.
 

 
a)      Iklim tropis : terletak pada lintang 0o sampai 231/2o LU LS. Mencakup seluruh bagian Bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat Matahari tepat berada di atas kepala (di utara GBU dan di selatan GBS Matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat di atas kepala). Karakteristik nya ialah :
 
·         Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.\
·         Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
·         Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
·         Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
 
 
b)      Iklim Sub-tropis : terletak pada lintang 231/2o – 40o LU dan 231/2o – 35o LS. Daerah ini memiliki 4 musim yaitu, musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur.
Ciri-cirinya:
·         Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
·         Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
·         Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
·         Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
c)      Iklim sedang : terletak pada lintang 40o – 601/2o LU dan  35o -661/2 o LS.  Perubahan di daerah ini antara musim panas dan musim dingin biasa sejuk, daripada terlalu panas atau dingin. Tapi di wilayah benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi antara musim panas dan musim dingin bisa ekstrem. Di daerah yang dianggap tropis, pemukiman di ketinggian tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim sedang.
 Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
·         Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
·         Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
d)     Iklim dingin : terletak pada lintang 601/2o – 90o LU dan 661/2 o – 90o LS. Di daerah ini musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
·         Musim dingin berlangsung lama
·         Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
·         Udaranya kering.
·         Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
·         Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
·         Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
·         Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
·         Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
·         Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
·         Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
2.      Iklim Koppen 
 

Iklim in didasarkan pada curah hujan dan suhu.
Sistem ini dikembangkan oleh Wladimir Köppen, seorang ahli iklim Jerman, sekitar tahun 1884 (dengan beberapa perubahan oleh Köppen, tahun 1918 dan 1936). Koppen menamai iklimnya berdasarkan alphabet dari huruf A-E.
a)      Iklim A (Tropis)
Iklim bersuhu pada bulan-bulan terdinginnya mencapai 18o C. Curah hujan mencapai 2000 mm/ tahun. Indicator vegetasinya terdapat tumbuhan yang peka terhadap suhu yang tinggi seperti kelapa,nipah dll.
·         Af  (hutan hujan tropis) : Mengalami kelembaban 60 mm (2.4 in) ke atas sepanjang 12 bulan. Iklim ini terjadi pada garis lintang 5-10° dari khatulistiwa. Di beberapa wilayah pantai timur, dapat pula mencapai 25° dari khatulistiwa. Iklim ini didominasi oleh Sistem Tekanan Rendah Doldrums sepanjang tahun, oleh sebab itu tidak mengalami perubahan musim.
Contoh:
·                  Indonesia
·                  Kuala Lumpur, Malaysia
·                  Belém, Brasil
·                  Hilo, Hawaii, Amerika Serikat
·                  Singapura
·         Am (tropis sedang) : iklim basah tropis dengan musim kering yang singkat. Jumlah endapan hujannya seperti Af namun musimnya seperti Aw.
·         Aw (sabana tropis) : iklim ini memiliki curah hujan kurang dari 60mm sekurang-kurangnya satu bulan.
b)      Iklim B ( kering)
Iklim ini mengalami penguapan yang lebih besar dibanding jumlah hujan yang diterima sebab sedikitnya vegetasi. Tidak ada kelebihan air yang dapat disimpan.
·         BS (gurun sabana) : Yuma, Arizona, Almería, Spanyol.
·         BW ( gurun stepa) : Cobar, New South Wales, Australia, Murcia, Spanyol, Medicine Hat, Alberta, Kanada, Enna, Italia.
c)      Iklim C ( iklim sedang)
Suhu pada bulan-bulan terdinginnya mencapai -3o C – 8o C. Curah hujan mencapai 350 – 1000 mm/tahun.
·         Cf : iklim hujan sedang, panas namun tanpa musim kering.
·         Cw : iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin yang kering.
·         Cs: iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering.
d)     Iklim D ( hutan salju)
Suhu terdingin mencapai kurang dari -3o C. Curah hujan 400 – 750 mm/tahun. Kenampakan yang dapat diamati yakni penutupan salju pada lapisan tanah yang beku di beberapa bulan yang dingin.
·         Df : iklim dingin namun basah.
·         Dw : iklim dingin dengan musim dingin yang kering.
e)      Iklim E ( kutub ).
Suhu rata-rata pada bulan terpanas lebih kecil dari 10o C. Curah hujan kurang lebih 250 mm/tahun.
·         Et : iklim tundra dengan suhu terpanas > 0o namun  < 10o C.
·         Ef : iklim salju abadi dengan suhu rata-rata semua bulan dibawah 0o C.
 
3.      Iklim Schmidt – Fergusson 
 
Iklim ini berdasarkan perbandingan bulan basah dan bulan kering. Yaitu dengan menggunakan rumus :
Q = ∑ bulan kering  × 100 %
∑ bulan basah
Klasifikasi
Hasil perbandingan
Keterangan
A
0 %– 14,3%
Sangat basah
B
14,3% – 33,3%
Basah
C
33,3 % – 60%
Agak basah
D
60 % – 100%
Sedang
E
100% – 167%
Agak kering
F
167 % - 300%
Kering
G
300 % – 700%
Sangat kering
H
>700%
Ekstrim kering
 
4.      Iklim Junghun  

Junghun membagi iklim di Pulau Jawa secara vertikal menurut jarak ketinggian dari permukaan laud an vegetasi yang terdapat di daerah tersebut.
 
a.       Panas : 0 – 600 m dari laut. Vegtasi : kelapa, padi, coklat, tebu.
b.      Sedang : 600 – 1500 m dari laut. Vegetasi : padi, coklat, kopi, tembakau.
c.       Sejuk : 1500 – 2500 m dari laut. Vegetasi : kopi, the, pinus, cemara, sayuran.
d.      Dingin : <2500 m dari laut. Vegetasi : lumut.